Selamat datang di KampungMinang

Debat Masa Depan Di Saung (Cerpen Inspirasi Terpopuler)

0 komentar

tanda bukti Cerpen telah dimuat di Majalah Kuntum
Penulis          : Haby Muhammad Arju (Admin Kampung Minang)
Telah Dimuat : Di Majalah Kuntum Desember 2013

Terdapat lima kawan Sahabat yang sedang duduk di Saung ditengah sawah.  mereka sedang  merencanakan masa depannya . Salah satu kawan dari 5 sahabat yaitu Arif, sedang berumpama  Kepada sahabatnya.

“Jika rencana kamu Leo(sambil menunujukan tangan Kepada Leo).  adalah untuk satu tahun menanam padi.“
Leo terdiam,

Arif berumpama kepada yang lain.
“Jika Rencana Anda Ali (sambil menunujukan tangan Kepada Ali)  adalah untuk menanam pohon sepuluh tahun ” 
Ali diam pula ,

Arif berumpama lagi kepada yang lain.
“ Jika rencana kamu Mustika (sambil menunujukan tangan Kepada Mustika) ,adalah untuk seratus tahun mendidik anak.” 

Mustika pun diam dengan raut wajah bingung bersama sahabatnya leo dan ali , lalu salah satu temannya menyimak perkataan temannya dan berkata

“Hai Arif ( sambil menunjukan tangan kepada arif) Dengan Pengetahuanlah, itu dapat terjadi yang engkau katakan Rif(sambil mengakat kedua tangannya berlawanan ).”

ujar Albi,

Dengan senyum Arif memebalas perkataan Albi

“Pengetahuan hanya kecermelangan dalam oraganisasi ide bukan pendobrak hikmat.“
ucap arif kepada albi.

dan Arif berkata lagi dengan dada membusung ke hadapan Albi, dengan rasa peracaya diri.

“orang yang benar-benar bijak yang dapat melampaui pengetahuannya itu(sambil mengerakan jari manisnya).“

ucap arif kepada Albi dengan mimik muka albi yang tersanjung sekali dengan ucapan arif.  
dan suasana tersebut menjadi menegangkan.

**

Dan masih duduk di saung ditengah sawah. Leo bertanya  kepada Ali tentang Pendobrak Bijak Sejati .

Ali berkata,
“Jika anda dapat berlatih lima hali ini dengan semua orang (dengan mengangkat lima jari tangannya ), anda dapat disebut pendobrak bijak sejati.”

Leo bertanya “ lima hal apa itu(dengan raut muka serius)?.”

Ali pun menjawab dengan mimik serius.

“ Jika anda sopan, anda tidak dihargai (sambil menggerakan jarinya).
Jika anda baik , anda dapat memperkerjakan orang lain (sambil menggerakan jari kedua).
Jika anda jujur , orang akan bergantung kepada anda (sambil menggerakan jari ketiganya).
Jika anda gigih, anda akan mendapatkan hasilnya (sambil menggerakan jari yang keempat).”

Leo bertanya lagi.
“ yang kelima apa?”

Arif menjawab dengan suasana mendegangkan
“ yang kelima yaitu, jika anda murah hati , Anda akan mendapatkan segalanya(dengan volume suara yang cukup tinggi).”

Leo pun mengerti yang diucapkan Ali dengan raut wajah sangat puas sekali.

**

Saat lima sekawan masih duduk. terjadi perdebatan antara Upik dan leo tentang Prinsip. Leo sedang ingin menjelaskan kepada mustika tentang prinsip kebahagian.
“Kebahagiaan bukanlah sesuatu yang siap dibuat.
Itu berasal dari tindakan Anda sendiri(sambil menggerakan tanganya kepada mustika).” Ujar leo ,

mustika membalas perkataanya.
“ namun Tindakan perlu perincian, dalam hidup yang menunjang kebahagian (sambil mengankat kedua tangannya secara berlawanan).”
ucap Mustika ,

Leo berkata lagi
“ iya saya tahu tapi jika ingin mencapai kebahagian(sambil membentuk kedua tanganya berbentuk kerucut digerakkan dari dada kedepan) ,
perlu perincian(sambil mengangkat kedua tangannya secara berlawanan),
namun kebahagian tertinggi  dalam kehidupan ( mengankat jari telunjuk kearah atas).
adalah kepastian bahwa anda dicintai apa adanya (sambil menepuk dadanya).“

teman-temanya terpesona kecuali mustika di membalas dengan berkata

“ dicintai apa adanya itu hanyalah orang yang pasrah(sambil menunujukkan jari telunjuk),
bukan orang optimis(mengakat kedua tangannya secara berlawanan) ,
namun kita harus mendesain rencana kebahagiaan itu(sambil memutarkan kedua tangannya secara berlawanan).
jika tidak membuat rencana kemungkinan anda akan jatuh( menunjukkan jari telunjuk keaarah leo ),
jatuh ke dalam rencana orang lain (mengerakkan jari telunjuk tangan kanannya kearah luar saung),
dan tebak apa yang mereka rencanakan kepada anda ..? tidak banyak(sambil mengankat tangnya dan melambai secara cepat).”

Dan leo pun terkejut dan terdiam sekal,i tak dapat mengungkap kata-kata ,lalu leo berjabat tangan kepada mustika dengan muka yang senyum pada suasana bahagia.

***


Saat lima sekawan tersebut lekas dari saungnya. dan berjalan bersamaan dengan baris  tidak teratur salah satu temannya, yang berada tengah temannya itu.

“ hai kawan , jangan berjalan dibelakangku jika mungkin aku tidak memimpin (sambil menoleh kepala kearah belakang)."
ujar Arif kepada kawannya yang berada dibelakangnya yaitu Mustika dan Ali dengan seuasana aingn berhembus kencang.

"dan jangan berjalan didepanku, jika mungkin aku tidak mengikuti.”
ujar Arif kepada temannya yang berada didepannya yaitu Leo dan Albi  dengan suasana yang sangat Angin berhembus kencang ,

lalu Arif berkata lagi
”Berjalanlah disampingku dan menjadi teman sejatiku.”

Saat itu teman-temannya terpana, dan hembusan angin kencang terhenti, karena terlena dari perkataan temannya Arif, meraka pun berpelukkan dengan hati yang ceria. Persahabatan mereka menjadi erat dan, terikat dalam perdebatan itu membuat mereka tahu tentang masa depan,

bahwa Masa depan Menunggu kita tuk merubahnya ,

pertanyaannya.

“Perubahan Apa yang kita lakukan untuk masa depan itu?”.

Share this article :

Kampung Minang ~ Situs Berbagai Cara dan Informasi Terkini

Admin : Uda Halby
Email : habymarju@gmail.com
Terbit :
Judul : Debat Masa Depan Di Saung (Cerpen Inspirasi Terpopuler)

:: Lihat info lengkap penulis ::

Subscribe via Email
Facebook
0 Blogger

Post a Comment

 
Support : Kampung Minang | Johny Template |
Copyright © 2013. Kampung Minang - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by Kampung Minang
Proudly powered by Blogger